Mengatasi Masalah Tanpa Masalah, adalah tagline Perum Pegadaian yang lumayan terkenal, waktu iklannya di TV lumayan gencar, bahkan anak kecil pun hafal waktu itu. Saya setuju. Memecahkan masalah jangan sampai malah menimbulkan masalah baru, atau mungkin yang lebih parah, memecahkan masalah dengan cara-cara yang bermasalah. Hehehe, ribet yah? Di bawah ini ada contoh deretan gambar bagaimana kebanyakan orang (termasuk saya) memecahkan masalahnya.
Seorang cowok melayang di udara dengan papan lucurnya. Namun, sayangnya ia tidak mendarat dengan mulus. Papan luncurnya patah dan ia pun jatuh terjengkang.
Kesal dengan papan luncurnya, ia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara menginjak papan luncurnya yang telah menemaninya berlatih itu sekian lama. Papan luncur yang malang.
Hasilnya? Potongan papan luncurnya itu malah melesat dan menghantam mukanya terutama bagian hidung. Sudah jatuh, hidungnya patah pula.
Alih-alih mengatasi papan luncurnya yang patah, ia malah mengatasi rasa kesalnya dengan cara menciptakan masalah baru. Kini bukan hanya papan luncurnya yang patah, tapi hidungnya juga ikut patah. Deretan gambar ini benar-benar menyindir saya. Sialan!
Kesal dengan papan luncurnya, ia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara menginjak papan luncurnya yang telah menemaninya berlatih itu sekian lama. Papan luncur yang malang.
Hasilnya? Potongan papan luncurnya itu malah melesat dan menghantam mukanya terutama bagian hidung. Sudah jatuh, hidungnya patah pula.
Alih-alih mengatasi papan luncurnya yang patah, ia malah mengatasi rasa kesalnya dengan cara menciptakan masalah baru. Kini bukan hanya papan luncurnya yang patah, tapi hidungnya juga ikut patah. Deretan gambar ini benar-benar menyindir saya. Sialan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar